Curug Cimahi

Minggu, 14 Februari 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KALORIMETRI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum “Kalorimeter” ini, mahasiswa diharapkan:
Ø  Mampu menentukan kalor lebur es.
Ø  Mampu menentukan kalor jenis suatu benda berdasarkan Azas Black.

1.2 ALAT PERCOBAAN
1)   Satu set kalorimeter dan alat pengaduknya
2)   Thermometer
3)   Stopwatch
4)   Bongkah es batu secukupnya
5)   Banda yang akan diukur kalor jenisnya 
6)   Neraca Teknis
















BAB 2
TEORI PENDAHULUAN

2.1 TEORI DASAR
            Apabila dua benda yang berlainan temperaturnya disentuhkan, maka benda yang lebih panas akan memberikan sebagian panasnya kepada benda yang lebih rendah temperaturnya, sampai akhirnya dicapailah temperatur akhir yang sama (kesetimbangan temperatur).
            Satuan yang dipakai pada perpindahan panas adalah kalori, yang didefinisikan sebagai “Jumlah panas yang dibutuhkan oleh setiap 1 gram air untuk menaikan temperatur 1ºC”.
            Apabila ke dalam kalorimeter yang berisi air dimasukan benda yang berbeda temperaturnya (misalnya lebih panas), akan terjadi aliran panas dari benda ke kalorimeter dan air. Setelah dicapai keadaan setimbang, maka :
W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2) = W3c3 (T3 - T4)                              (1)
Dimana :
W1,W2,W3                = Berat kalorimeter, berat air dan berat benda
c1, c2 , c3                      = Kalor jenis kalorimeter, air dan benda
T1, T2, T3                = Temperatur awal kalorimeter, air dan benda
T4                                  = Temperatur akhir kalorimeter, air dan benda setelah dicapai kesetimbangan.
            Bila yang dimasukan ke dalam kalorimeter adalah bongkah es yang kalor leburnya P, berat G, maka persamaan (1) menjadi :
W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2) = P G - W3c3 (T3 - T4)             (2)  


2.2 TEORI TAMBAHAN
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor berikut:
Ø  Massa zat
Ø  Jenis zat (kalor jenis)
Ø  Perubahan suhu
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari
satu tempat ke tempat lain disebut kalor. (Syukri S, 1999). Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan adalah kalorimeter.
Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. (Petrucci,1987). Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1ºC pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri (Petrucci,1987).
Hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.
Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem.
Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangakan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukkan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit diatas 0ºK, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif.
Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan massa zat (m), kalor jenis zat (c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut :
q = m . c . ΔT
Keterangan :
q    = jumlah kalor (Joule)
m   = massa zat (gram)
ΔT = perubahan suhu (takhir - tawal)
c    = kalor jenis
Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal.
Menurut Azas Black:
Kalor yang dilepas = Kalor yang diterima
q lepas = q terima
q air panas = q air dingin + q kalorimeter
Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda, tetapi tergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. Jika kalor jenis suatu benda adalah kecil maka kenaikan suhu benda tersebut akan cepat bila dipanaskan.
Kapasitas kalor air = 4.200 J/kg °C.
Ketika aliran panas terjadi antara dua benda yang terisolasi dari lingkungannya, jumlah panas yang hilang dari satu benda harus setara dengan jumlah benda lainnya.  Yang berpindah adalah panasnya, jadi prinsipnya adalah prinsip kekekalan energi.Kuantitas panas yang ditambahkan pada suatu benda sebagai positif dan pada kuantitas yang meninggalkan benda sebagai negative.Ketika sejumlah benda berinteraksi, jumlah aljabar dari setiap kuantitas panas yang dipindahkan pada semua benda harus sama dengan nol.Ini adalah Azas Black yang dasarnya adalah kekekalan energi.
Kalor selalu berkaitan dengan dua hal yaitu proses pemanasan atau proses pendinginan yang melibatkan perubahan suhu dan proses perubahan wujud zat yang terjadi pada suhu yang tetap.
Di dalam kalorimeter terdapat pengaduk yang terbuat dari bahan yang sama dengan bejana kalorimeter ( P ). Tutup kalorimeter ( T ) terbuat dari bahan isolator yang berlubang di tengah untuk memasang termometer.
Pada teknik yang dikenal dengan teknik pencampuran, satu sampel zat dipanaskan sampai temperature tinggi yang diukur dengan akurat dan dengan cepat ditempatkan pada air dingin dalam kalorimeter.
Kalor yang hilang dari sampel tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter (bejana dan pengaduk). Thermometer digunakan untuk mengukur temperature awal air dan calorimeter serta temperature akhir campuran.
Temperatur awal bejana, pengaduk, dan air diukur setelah seluruh bagian calorimeter dan air tersebut berada dalam keseimbangan termal yang berarti memiliki suhu yang sama.
Setelah dicampur, suhu akhir diukur setelah dicapai keseimbangan termal antara air, sample bejana kalorimeter.




BAB 3
LANGKAH PERCOBAAN

3. 1 Kalor Lebur Es
1.      Timbang bejana kalorimeter dan bejana pengaduknya dengan  ketelitian yang maksimal. Bila pada pengaduk terdapat gagang yang terbuat dari bahan lain, harap dilepas dahulu.
2.      Isikan air ke dalam bejana kalorimeter sampai ± ¾ nya. Timbang bejana kalorimeter dan pengaduk yang telah berisi air dengan teliti.
3.      Masukkan kalorimeter ke dalam bejana pelindung dan tutuplah kalorimeter. Pasangkan thermometer, sehingga hanya bola yang terisi air raksa saja yang tercelup dalam air. Jangan terlalu dekat dengan dasar bejana. Diamkan sebentar sambil dibaca suhunya dan timbang beratnya.
4.      Ambillah beberapa bongkah es batu, kemudian timbang dengan neraca teknis.
5.      Masukkan bongkahan es tersebut ke dalam bejana kalorimeter, lalu tutuplah kalorimeter beserta thermometernya dengan hati-hati. Sambil diaduk bacalah suhunya setiap 10 detik sampai suhu tidak mengalami perubahan lagi.
6.      Timbanglah berat akhir thermometer.

3. 2  Campuran Air dengann Air Panas
1.      Kosongkan dan keringkan kalorimeter dengan pengaduknya
2.      Timbang bejana kalorimeter dan bejana pengaduknya
3.      Isikan air ke dalam bejana kalorimeter sampai ± ¼ nya. Timbang bejana kalorimeter dan pengaduk yang telah berisi air dengan teliti.
4.      Masukkan kalorimeter ke dalam bejana pelindung dan tutuplah kalorimeter. Pasangkan thermometer sehingga hanya bola yang terisi air raksa saja yang tercelup ke dalam air. Jangan terlalu dekat dengan dasar bejana. Diamkan sebentar sambil dibaca suhunya san timbang beratnya.
5.      Ambillah gelas kimia, keringkan dan timbang beratnya.
6.      Isikan gelas kimia dengan air, kemudian timbang berat keseluruhan gelas dan air
7.      Panaskan gelas berisi air hingga mendidih. Catat suhu air.
8.      Masukkan air panas tadi ke dalam kalorimeter. Tutuplah kalorimeter beserta thermometernya dengan hati-hati. Sambil diaduk bacalah suhunya setiap 10 detik sampai suhu tidak mengalami perubahan lagi.
9.      Tombanglah berat akhir thermometer.

3.3 Kalor Jenis Benda
1.      Kosongkan dan keringkan kalorimeter dengan pengaduknya.
2.      Timbang bejana kalorimeter dan bejana pengaduknya
3.      Isikan air kedalam bejana kalorimeter sampai ± ¼ nya. Timbang bejana kalorimeter dan pengaduk yang telah berisi air dengan teliti.
4.      Masukkan kalorimeter ke dalam bejana pelindung dan tutuplah kalorimeter. Pasangkan thermometer, sehingga hanya bola yang berisi air raksa saja yang tercelup dalam air. Jangan terlalu dekat dengan dasar bejana. Diamkan sebentar sambil dibaca suhunya dan timbang beratnya.
5.      Timbanglah massa benda yang akan diukur kalor jenisnya dengan neraca teknis.
6.      Isilah gelas kimia dengan air, kemudian masukkan benda dan panaskan gelas hingga air mendidih. Catat suhu air mendidih (sama dengan suhu benda).
7.      Masukkan benda tadi ke dalam kalorimeter. Tutuplah kalorimeter beserta thermometernya dengan hati-hati. Sambil diaduk bacalah suhunya tiap 10 detik sampai suhu tidak mengalami perubahan lagi.
Timbanglah berat akhir kalorimeter.



BAB IV
ANALISA DATA
4.1 DATA PERCOBAAN
4.1.1 Percobaan 1 (Kalor Lebur Es)
W1 = Berat kalorimeter kosong = 159,52 gram           c1 = 0,205 Kal/g ºC
W2 = Berat air (¾)                      = 188,54 gram          c2 = 1,000 Kal/g ºC
W3 = Berat Es                                        = 60,4 gram              c3 = ?
\Berat (gram)
Suhu (ºC)
W1
159,52
T1
25
W2
188,54
T2
25
W3
60,4
T3
3
T4
4,8
Perubahan suhu setiap 30 detik
No
T (detik)
Suhu (ºC)
1
30
15,0
2
60
12,0
3
90
10,0
4
120
8,0
5
150
7,0
6
180
5,0
7
210
5,0
8
240
4,9
9
270
4,9
10
300
4,8



4.1.2 Percobaan 2 (Campuran Air dengan Air Panas)
W1 = Berat kalorimeter kosong = 157,20 gram           c1 = 0,205 Kal/g ºC
W2 = Berat air (¼)                      = 185,42 gram          c2 = 1,000 Kal/g ºC
W3 = Berat Air Panas                 = 50,28 gram            c3 = ?
Berat (gram)
Suhu (ºC)
W1
157,20
T1
25,8
W2
185,42
T2
25,2
W3
50,28
T3
93,5
T4
38,0

Perubahan suhu setiap 30 detik
No
T (detik)
Suhu (ºC)
1
30
39,8
2
60
39,2
3
90
39,0
4
120
38,9
5
150
38,9
6
180
38,8
7
210
38,0
8
240
38,2
9
270
38,0
10
300
39,5




4.1.3 Percobaan 3 (Kalor Jenis Benda)
W1 = Berat kalorimeter kosong = 128,54 gram           c1 = 0,205 Kal/g ºC
W2 = Berat air (¼)                      = 207,84 gram          c2 = 1,000 Kal/g ºC
W3 = Berat Benda                      =  21,56  gram          c3 = ?

Berat (gram)
Suhu (ºC)
W1
128,54
T1
25,8
W2
207,84
T2
25,8
W3
21,56
T3
T4
94,0
-

Perubahan suhu setiap 30 detik
No
T (detik)
Suhu (ºC)
1
30
27,8
2
60
27,1
3
90
27,0
4
120
27,0
5
150
27,0
6
180
27,0
7
210
27,0
8
240
27,0
9
270
27,0
10
300
27,0




4.2 ANALISA MATEMATIS
4.2.1 Percobaan 1 (Kalor Lebur Es)
            Diketahui:
W1 = 159,52 g          c1 = 0,205 Kal/g oC           T1 = 25,0oC
W2 = 188,54 g          c2 = 1,000 Kal/g oC           T2 = 25,0oC
W3 = 60,4 g                                                      T3 = 3,0oC
Berat Es = 60,4 g                                             T4 = 4,8oC
         Ditanyakan:     
a. Kalor jenis es (c3) = …….?
b. Kalor lebur es (P) =……...?
Jawab:
a. Kalor Jenis Es
W1x c 1(T4 - T1) + W2x c 2 (T4 – T2) = W3x c3 (T3 T4)
 



W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                                     = W3c3 (T3 - T4)
(159,52x0,205 x (4,8 – 25,0)) + (188,54x 1,000 x (4,8 – 25) ) = 60,4 c3   x (3-4,8)
(159,52 x 0,205x(-20,2)) + (188,54x 1,000 x (-20,2) )               = 60,4 c3 x (-1,8) 
(-660,57232)  + (-3808,508)                                                        = -108,72 c
(-4469,02032)                                                                                        = -108,72 c
c3                                =
c3                             = 41,1058
Jadi, kalor jenis es adalah 41,1058Kal/g°C

b. Kalor Lebur Es
W1x c 1(T4 - T1) + W2x c 2 (T4 – T2) = (PxG) - W3x c3 (T3 T4)
 



W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                      = PG - W3c3 (T3 - T4)
(159,52x0,205x(4,8 – 25,0))+(188,54x1,000x(4,8 – 25) ) = (Px60,4)–(60,4x41,1058 x
                                                                                         (3-4,8)
(159,52x 0,205  x (-20,2)) + (188,54x1,000 x (-20,2) ) = 60,4 P 2482,79x(-1,8) 
(-660,57) + (-3808,508)                                                  = 60,4 P + 4469,022 
(-4469,078)                                                                     = 60,4 P + 4469,022 
(-4469,078)  4469,022                                                 = 60,4 P
-8938.1                                                                           = 60,4 P 
P                                                                                                                =
P                                                                                                                = -147,9818
            Jadi, kalor lebur es adalah -147,9818 Kal/g

Pembuktian Azas Black
Q yang dilepas     =     Q yang diserap
QKalorimeter  + Q Air     =     QEs
(W1 x c1) (T4-T1) + (W2 x c2) (T4-T1) = W3 x c3 (T3-T4)

 




W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                                    = W3c3 (T3 - T4)
(159,52x0,205 x (4,8 – 25,0)) + (188,54x 1,000 x (4,8 – 25) ) = (60,4 x
                                                                                                      41,1058x(3-4,8)
159,52x 0,205  x (-20,2)) + (188,54x1,000 x (-20,2) )               = 2482,79x(-1,8) 
(-660,57) + (-3808,508)                                                              = -4469,20
-4469,078Kal                                                          = -4469,20Kal
 


Hasil relatif Sama

4.2.2 Percobaan 2 (Campuran Air dengan Air Panas)
Diketahui:
W1 = 157,20 g             c1 = 0,205 Kal/g oC                 T1 = 25,8oC
W2 = 185,42 g             c2 = 1,000 Kal/g oC                 T2 = 25,2oC
W3 = 50,28 g                                                               T3 = 93,5oC
Berat Air Panas = 50,28 g                                           T4 = 38,0oC

Ditanyakan:  
a. Kalor jenis Air Panas (c3) = …….?

Jawab:                                                                                                                                         
a. Kalor Jenis Air Panas
W1x c 1(T4 - T1) + W2x c 2 (T4 – T2) = W3x c3 (T3 T4)
 




W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                                    = W3c3 (T3 - T4)
(157,20 x0,205 x(38,0 - 25,8)) + (185,42x 1,000 x (38,0 - 25,2) ) = 50,28 c3   x
                                                                                                   (93,5-38,0)
(157,20 x0,205 x (12,2)) + (185,42x 1,000 x(12,8) )               = 50,28c3   x (55,5)
  (393,1572) + (2373,376)                                                        = 2790,54 c
2766,5332                                                                                = 2790,54 c
c3                                                                                                                              =
c3                                                                                                                              = 0,991397
Jadi, kalor jenis air panas adalah 0,991397 Kal/g°C

Pembuktian Azas Black
ΣQ yang dilepas     =     ΣQ yang diserap
QKalorimeter  + Q Air     =     QAir Panas
(W1 x c1) (T4-T1) + (W2 x c2) (T4-T1) = W3 x c3 (T3-T4)

 



(157,20 x0,205 x(38,0-25,8))+(185,42x1,000x(38,0-25,8))  = 50,28 x0,991397x
                                                                                             (93,538,0)
(157,20 x0,205 x(12,2)) + (185,42x 1,000 x (12,2) )             = 49,84744116   x (55,5) 
(393,1572) + (2262,124)                                                 = 2766,532984
2655,2812Kal                                                                  = 2766,532984Kal            

4.2.3 Percobaan 3 (Kalor Jenis Benda)
Diketahui:
W1 = 128,54 g             c1 = 0,205 Kal/g oC                 T1 = 25,8oC
W2 = 207,84 g             c2 = 1,000 Kal/g oC                 T2 = 25,8oC
W3 = 21,56 g                                                               T3 = 94,0oC
Berat Benda = 21,56 g                                                T4 = 27,0 oC

Ditanyakan:  
a. Kalor jenis Benda (c3) = …….?
Jawab:                                                                                                                                         
a. Kalor Jenis Benda
W1x c 1(T4 - T1) + W2x c 2 (T4 – T2) = W3x c3 (T3 T4)
 



W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                                   = W3c3 (T3 - T4)
(159,06  x 0,205  x (29 - 26)) + (207,84 x 1,000 x (27 - 25,8) )          = 21,56 c3   x  (94-27)
(159,06   x 0,205  x (3)) + (207,84 x 1,000 x (1,2) )               = 21,56 c3   x (67) 
(97,8219) + (249,408)                                                             = 1444,52 c
347,2299                                                                                 = 1444,52 c
c3                                                                                                                            =
c3                                                                                                                            = 0,240377
Jadi, kalor jenis benda adalah 0,240377 Kal/g°C
Pembuktian Azas Black

ΣQ yang dilepas     =     ΣQ yang diserap
QKalorimeter  + Q Air     =     QBenda
(W1 x c1) (T4-T1) + (W2 x c2) (T4-T1) = W3 x c3 (T3-T4)

 



W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2)                                                   = W3c3 (T3 - T4)
(128,54  x 0,205  x (27-25,8))+(207,84 x 1,000 x (27- 25,8) )            = 21,56 x 0,240377  x
                                                                                                    (94-27)
(128,54  x 0,205  x (1,2)) + (207,84 x 1,000 x (1,2) )                                     = 5,18253  x (67) 
(31,62084) + (249,408)                                                           = 347,22951 
281,02884 Kal                                                                        = 347,22951 Kal

4.3 ANALISA TEORITIS
Dari hasil perhitungan, membuktikan bahwa percobaan yang telah kami lakukan sudah memenuhi Azas Black. Karena hasil percobaan yang kami lakukan, mendekati nilai yang seharusnya, yang didapat dari hasil perhitungan.
Bila ada ketidaksesuaian antara hasil percobaan dengan nilai seharusnya, dikarenakan:
1. Kesalahan Instrument, seperti neraca dan thermometer yang tidak terkalibrasi. kebocoran pada kalorimeter yang menyebabakan masuknya udara luar sehingga mempengaruhi suhu pada sistem kalorimeter.
2. Kesalahan dari praktikan, seperti ketidaktelitian dalam pembacaan skala pada thermometer.
3. Proses yang terlalu lambat dalam percobaan sehingga berpengaruh pada hasil pengamatan.
            Pada percobaan percobaan yang telah dilakukan T4 merupakan suhu akhir campuran antara air dengan benda yang di masuk kan kedalam kalorimeter.
            Hasil dari percobaan 1 didapat kalor jenis es yaitu 41,1058Kal/g°C dan kalor lebur es -147,9818 Kal/g . Artinya pada saat air dan es disatukan, maka es memerlukan kalor sebanyak -147,9818  Kal/g untuk melebur atau bercampur menjadi air pada titik kestabilan suhu campurannya. Pada percobaan ini, idealnya memiliki suhu campuran sekitar 11-200C, tapi suhu yang terukur sangat jauh dari ideal, diduga yang terukur hanya suhu es nya saja, sekitar 50C, banyak faktor yang menyebabkan kesalahan pengukuran ini, bisa jadi dari alatnya yang kurang sensitif mengukur perubahan suhu dalam jeda 30 detik, bisa juga dari faktor manusianya.
Pada percobaan 2  didapat kestabilan suhu yaitu 38,0oC. Perubahan  suhu yang di dapat meningkat lebih besar dibandingkan dengan perubahan suhu yang didapat pada percobaan 1 dikarenakan kalor yang dilepas dan kalor yang diserap lebih besar sehingga menyebabkan suhu akhir yang didapat lebih besar. Jumlah kalor yang diserap dan diterima bisa dilihat dari hasil perhitungan azas black. Kalor jenis air panas yaitu sebesar 0,991397 Kal/g°C.
Pada percobaan 3 suhu akhir yang didapat amat berbeda dibanding suhu awal hal ini berarti benda yang digunakan pada saat percobaan sangat baik dalam menyerap kalor. Pada percobaan ini didapat kestabilan suhu sekitar 270C, dan kestabilan didapat dalam waktu kurang dari 30 detik. Kalor jenis banda yang didapat sebesar 0,240377 Kal/g°C.
Dari ketiga data yang didapat kalor jenis es mendapat nilai yang tinggi dibandingkan percobaan lainnya, hal ini dapat terjadi dikarenakan banyaknya  jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu sehingga didapat kestabilan suhu. Indikator bahwa kalor yang telah dilepas dan di serap pada suatu proses kalorimeter adalah tercapainya kestabilan suhu di mana telah sampai pada suhu konstan yang tidak dapat berubah.
Bila ada ketidaksesuaian antara hasil percobaan dengan nilai seharusnya, dikarenakan:
1.      Kesalahan Instrument, seperti neraca dan thermometer yang tidak terkalibrasi.  kebocoran pada kalorimeter yang menyebabakan masuknya udara luar sehingga mempengaruhi suhu pada sistem kalorimeter.
2.      Kesalahan dari praktikan, seperti ketidaktelitian dalam pembacaan skala pada thermometer.
3.      Proses yang terlalu lambat dalam percobaan sehingga berpengaruh pada hasil    pengamatan.



BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari Hasil Praktikum yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut :
Percobaan 1
Kalor Jenis Es                         =  41,1058 Kal/g°C
Kalor Lebur Es                         =  -147,9818 Kal/g
Suhu Akhir                              =  4,8 °C

Percobaan 2
Kalor Jenis air panas               =  0,991397 Kal/g°C
Suhu Akhir                               = 398,0 °C

Percobaan 3
Kalor Jenis Benda                   =  0,240377 Kal/g°C
Suhu Akhir                               = 27 °C




DAFTAR PUSTAKA

·                Haliday, Rensick, Silaban dan Sucipto, Fisika, Erlannga.
·                Nugraha, Kosim, Supriatna, Syampurno, Penuntun Praktikum Fisika.
·                Sears, Zemansky, Soedarjana, Fisika untuk Universitas, Binacipta.
·                Sutrisno, Gie; Seri Fisika Dasar, Penerbit ITB.







LAMPIRAN

TUGAS PENDAHULUAN
1.      Apa yang  dimaksud dengan kalor jenis dan kalor lebur?
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat.
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujud dari padat menjadi cair pada titik leburnya
2.      Buktikan persamaan (1) dan (2)
Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal.
q terima = q lepas
q air + q kalorimeter = q benda
(W. c.  ∆T) air + (W. c.  ∆T) kalorimeter = (W. c.  ∆T) benda                  
W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2) = W3c3 (T3 - T4)                         (1)
Bila yang dimasukan ke dalam kalorimeter adalah bongkah es yang kalor leburnya P, berat G, maka persamaan (1) menjadi :
W1c1 (T4 - T1) +W2c2 (T4 - T2) = P G - W3c3 (T3 - T4)                (2)          
3.      Sebutkan bunyi Azas Black
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah.”




TUGAS AKHIR
1.    Buatlah Grafik perubahan suhu campuran dalam kalorimeter pada prosedur kerja bag. 1 sampai dengan 3 !
Kalor Lebur Es
Campuran Air dengan Air Panas



Kalor Jenis Benda
2.    Tentukan Besarnya kalor lebur es dengan menggunakan persamaan (2)
P = -96.978 Kal/g  (Didapat dari hasil perhitungan)

3.    Tentukan besarnya kalor jenis benda es dengan menggunakan persamaan (1)
     c3 = 4.7077 Kal/g°C (Didapat dari hasil perhitungan)
4.    Apakah percobaan ini sudah memenuhi Azas Black? Berikan Analisis Anda!
Hasil percobaan yang telah kami lakukan sudah memenuhi Azas Black. Karena hasil percobaan yang kami lakukan, mendekati nilai yang seharusnya, yang didapat dari hasil perhitungan.
Bila ada ketidaksesuaian antara hasil percobaan dengan nilai seharusnya, dikarenakan:
Ø  Kesalahan Instrument, seperti neraca dan thermometer yang tidak terkalibrasi. kebocoran pada calorimeter yang menyebabakan masuknya udara luar sehingga mempengaruhi suhu pada sistem calorimeter.
Ø   Kesalahan dari praktikan, seperti ketidaktelitian dalam pembacaan skala pada thermometer.
Ø  Proses yang terlalu lambat dalam percobaan sehingga berpengaruh pada hasil pengamatan.